Home
Advertisement Here

Penjualan Turun, Nokia Seharusnya Pilih Android

NEW YORK - Prediksi penjualan Nokia di kuartal kedua 2011 cukup mengecewakan. Para analis pun menyayangkan keputusan Nokia mengadopsi sistem operasi Windows Phone alih-alih menggandeng Android yang tengah menjadi idola.

Harus bersaing ketat dengan ponsel Android serta tren ponsel low-end di China, Nokia mengklaim hasil pendapatan mereka di kuartal dua 2011 tidak akan memenuhi prediksi semula yang mencapai 6,1 miliar euro hingga 6,6 miliar euro.

Perusahaan asal Finlandia itu menyebut harga handset yang jatuh serta berkurangnya jumlah unit yang dikapalkan sebagai penyebab utama.

"Karena adanya perubahan situasi finansial di kuartal kedua, Nokia tidak lagi merasa perlu memberikan informasi target tahunannya di tahun 2011," demikian pernyataan Nokia seperti dikutip blog Wall Street Journal, Rabu (1/6/2011).

Menanggapi laporan ini, beberapa pengamat teknologi tampaknya tidak terlalu terkejut. Mereka kemudian menyarankan agar Nokia melupakan kerjasamanya dengan Microsoft untuk mengembangkan perangkat Windows Phone, dan mengadopsi sistem operasi Android sebagai gantinya.

"Prediksi Nokia yang mengecewakan di kuartal kedua bukanlah kejutan. Ini adalah penegasan betapa mereka telah kalah langkah di pasar handset high end," ujar co-founder situs komparasi ponsel Top10.com, Jonathan Leggett.

"Jika saja Nokia lebih memilih Android ketimbang Windows Phone 7, mungkin saja mereka bisa lebih cepat menghadirkan smartphone yang diminati pasar,” tambah Leggett.

“Windows Phone 7 adalah produk yang masih dalam pengembangan. Di saat Microsoft berusaha mengejar Apple dan Android (Google), Nokia tidak memiliki banyak pilihan kecuali melakukan upaya maksimal dengan pilihan yang ada," tuntasnya.

Meski demikian, Nokia berkeras strateginya mengembangkan perangkat Windows Phone bersama Microsoft tetap yang terbaik untuk mereka.

"Transisi strategi memang sulit. Kami menyadari perlunya menghadirkan perangkat mobile yang hebat, karena itu kami harus mempercepat masa transisi ini," cetus President dan CEO Nokia Stephen Elop.
(van)

No comments:

Advertisement