CHINA - Huang Guofu (41), merupakan seorang seniman inspiratif yang mampu membuktikan bahwa keterbatasan tidak turut membatasi kecintaan seseorang terhadap sebuah seni.
Sejak berumur empat tahun Guofu hidup tanpa kedua tangannya karena sebuah kecelakaan hebat yang mengharuskan keduanya diamputasi.
Namun, keindahan alam menginspirasikan Guofu untuk dapat berlatih melukis dengan menggunakan kedua kakinya dan mulutnya. Ia pun mulai berlatih melakukan hal tersebut ketika ia berusia 12 tahun.
Kini ia sudah dapat menghasilkan lukisan-lukisan yang membuat orang tidak percaya kalau ia yang membuatnya menggunakan kakinya.
"Untuk menghasilkan karya-karya seperti ini membutuhkan waktu. Saya sering sekali terbangun di malam hari karena ingin selalu memperbaiki lukisan-lukisan saya," ujar Guofu, Sebagaimana dilansir Dailymail, Senin (9/5/2011).
Pada usianya yang ke-18, Ayah Guofu jatuh sakit. Sehingga dia harus berhenti bersekolah dan menghabiskan waktunya untuk melukis dan menjualnya untuk membantu membiayai perawatan sang ayah.
Dia menjual lukisan-lukisannya di pinggir jalan dan berharap simpati orang-orang untuk membelinya.
Kemudian ia menjelajah keliling China menjual lukisannya namun banyak yang memberikan saran padanya untuk mengimprovisasi tekhnik melukisnya dengan menggunakan mulutnya, lalu dia mencobanya.
Kini Guofu telah mendapatkan hasil dari jerih payahnya selama ini. Dia ditunjuk oleh seorang Wakil Kepala museum yang baru dibuka, bernama Museum Bakat Chonging.
Lukisannya pun kini banyak dibeli oleh para pecinta seni di seluruh dunia.
Guofu pun kini menjadi manusia yang sangat bersyukur atas apa yang Tuhan berikan kepadanya.(rhs)
Sejak berumur empat tahun Guofu hidup tanpa kedua tangannya karena sebuah kecelakaan hebat yang mengharuskan keduanya diamputasi.
Namun, keindahan alam menginspirasikan Guofu untuk dapat berlatih melukis dengan menggunakan kedua kakinya dan mulutnya. Ia pun mulai berlatih melakukan hal tersebut ketika ia berusia 12 tahun.
Kini ia sudah dapat menghasilkan lukisan-lukisan yang membuat orang tidak percaya kalau ia yang membuatnya menggunakan kakinya.
"Untuk menghasilkan karya-karya seperti ini membutuhkan waktu. Saya sering sekali terbangun di malam hari karena ingin selalu memperbaiki lukisan-lukisan saya," ujar Guofu, Sebagaimana dilansir Dailymail, Senin (9/5/2011).
Pada usianya yang ke-18, Ayah Guofu jatuh sakit. Sehingga dia harus berhenti bersekolah dan menghabiskan waktunya untuk melukis dan menjualnya untuk membantu membiayai perawatan sang ayah.
Dia menjual lukisan-lukisannya di pinggir jalan dan berharap simpati orang-orang untuk membelinya.
Kemudian ia menjelajah keliling China menjual lukisannya namun banyak yang memberikan saran padanya untuk mengimprovisasi tekhnik melukisnya dengan menggunakan mulutnya, lalu dia mencobanya.
Kini Guofu telah mendapatkan hasil dari jerih payahnya selama ini. Dia ditunjuk oleh seorang Wakil Kepala museum yang baru dibuka, bernama Museum Bakat Chonging.
Lukisannya pun kini banyak dibeli oleh para pecinta seni di seluruh dunia.
Guofu pun kini menjadi manusia yang sangat bersyukur atas apa yang Tuhan berikan kepadanya.(rhs)
No comments:
Post a Comment