TOKYO - Seorang perempuan berusia 89 tahun meninggal setelah ambulans yang membawanya menghabiskan waktu dua jam untuk mencari rumah sakit yang mau merawatnya.
"Pihak keluarga telah memanggil ambulans pada Selasa pagi setelah perempuan itu muntah-muntah dan diare," ujar Hideto Matsumoto, seorang pejabat di dinas pemadam kebakaran di Tondabayashi, perfektur Osaka, seperti diberitakan Associated Press, Jumat (28/12/2007).
Namun, sayangnya, jantung perempuan itu berhenti berdetak ketika dia dilarikan ke Osaka Minami Medical Center.
"Kru ambulans dan dinas pemadam kebakaran menghubungi 30 rumah sakit sebelum sebuah rumah sakit akhirnya menerima dia, setelah dua jam keluarga memanggil ambulans," ungkap Matsumoto.
"Dia sadar berada di rumah sakit hingga akhirnya tewas," ujar Hiroshi Tone yang menolak menyebut nama si perempuan tua itu atau penyebab kematiannya, dengan alasan privasi.
Matsumoto mengatakan, rumah sakit lainnya menolak perempuan itu karena sudah penuh atau tidak ada dokter yang bisa menangani dia.
Tahun lalu, seorang wanita hamil di barat Jepang tewas setelah ditolak masuk oleh 20 rumah sakit dengan alasan sudah penuh.
Kasus terakhir menggarisbawahi buruknya penanganan kesehatan di Jepang, karena kurangnya tenaga dokter di tengah cepatnya pertambahan penduduk lanjut usia.(jri)
"Pihak keluarga telah memanggil ambulans pada Selasa pagi setelah perempuan itu muntah-muntah dan diare," ujar Hideto Matsumoto, seorang pejabat di dinas pemadam kebakaran di Tondabayashi, perfektur Osaka, seperti diberitakan Associated Press, Jumat (28/12/2007).
Namun, sayangnya, jantung perempuan itu berhenti berdetak ketika dia dilarikan ke Osaka Minami Medical Center.
"Kru ambulans dan dinas pemadam kebakaran menghubungi 30 rumah sakit sebelum sebuah rumah sakit akhirnya menerima dia, setelah dua jam keluarga memanggil ambulans," ungkap Matsumoto.
"Dia sadar berada di rumah sakit hingga akhirnya tewas," ujar Hiroshi Tone yang menolak menyebut nama si perempuan tua itu atau penyebab kematiannya, dengan alasan privasi.
Matsumoto mengatakan, rumah sakit lainnya menolak perempuan itu karena sudah penuh atau tidak ada dokter yang bisa menangani dia.
Tahun lalu, seorang wanita hamil di barat Jepang tewas setelah ditolak masuk oleh 20 rumah sakit dengan alasan sudah penuh.
Kasus terakhir menggarisbawahi buruknya penanganan kesehatan di Jepang, karena kurangnya tenaga dokter di tengah cepatnya pertambahan penduduk lanjut usia.(jri)
No comments:
Post a Comment